Saturday, July 28, 2012

KEUNIKAN ANGKA DAN KEOTENTIKAN DALAM AL QUR'AN

Alquran yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” sungguh merupakan nama pilihan dari Allah yang sangat tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca yang mampu menandingi Al-quran al-kariim bacaan sempurna lagi mulia itu.
Tiada bacaan semacam Al-Quran yang dibaca ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Tiada bacaan seperti Al-Quran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi maupun kosakatanya, tetapi juga kandungan yang tersirat maupun tersurat bahkan sampai kesan yang ditimbulkan
Tiada bacaan seperti Al-Quran yang diatur tatacara bacanya, mana yang dipendekkan mana yang dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, dimana tempat terlarang atau boleh berhenti atau memulainya, bahkan diatur juga lagu dan iramanya sampai kepada etika membacanya.
Alquran tersusun atas 77.439 kata dengan jumlah huruf 323.015 buah dan telah dihafal huruf demi hurufnya oleh hafid atau penghafal alquran. Al-Quran dengan harmoni atau keseimbangan antara jumlah kata dan huruf, antara kata dengan padanannya, maupun antara kata dengan lawan katanya ataupun antara kata dengan dampaknya
Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.


Rahasia angka angka dalam Al Qur’an
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb :

Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.

Hal semakna diungkapkan oleh mufaasir terbaik Indonesia Quraish Shihab dalam 2 bukunya Wawasan Al-Qur’an dan Membumikan Al-Qur’an bahwa keserasian atau keseimbangan kata dalam Al-Qur’an paling tidak ada beberapa kelompok, adalah:
1.       Keseimbangan antara kata dengan lawan katanya:
Al-hayat (hidup) dan al-mawt (mati) masing-masing sebanyak 145 kali
Al-naf' (manfaat) dan al-madharah (mudharat) masing-masing sebanyak 50 kali
Akhirat dengan dunia terulang sebanyak 115 kali
al-har (panas) dan al-bard (dingin) terulang sebanyak 4 kali
al-shalihat (kebajikan) dan al-asyyi'at (keburukan), masing-masing 167 kali
al-rahbah (cemas) dan al-raghbah (harap) masing-masing 8 kali
thuma'ninah (Ketenangan) dengan dhiyq (kekesalan) terulang 88 kali
Al-shayf (musim panas) dan al-syta' (musim dingin), masing-masing satu kali
Al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definite masing-masing 17 kali
kufr dan iman dalam bentuk indifinite, masing-masing 8 kali

2.      Keseimbangan antara kata dengan sinonimnya
Al-harts dan al-zira'ah (membajak/bertani), masing-masing 14 kali
al-ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing 27 kali
Al-dhallun dan al-mawta (orang sesat/mati [jiwanya]) , 17 kali
Al-Quran, al-wahyu, al-islam masing-masing 70 kali
al-'aql dan al-nur (akal dan cahaya) masing-masing 49 kali
Al-jahr dan al-'alaniyah (nyata) masing-masing 16 kali                

3.      Keseimbangan antara jumlah kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya
Al-Zakah (penyucian) al-barakat (kebajikan yang banyak) masing-masing terulang 73 kali
Al-infaq terulang sebanyak kata yang menunjuk dampaknya yaitu al-ridha masing-masing 73 kali
al-bukhul (kekikiran) dengan al-hasarah (penyesalan) 12 kali
al-kafirun (orang kafir) dengan al-nar/al-ahraq (neraka/pembakaran) masing-masing 45 kali
Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghadhb (murka) masing-masing 26 kali

4.      Keseimbangan antara jumlah kata dengan kata penyebabnya
Al-israf (pemborosan) dengan al-sur'ah (ketergesa-gesaan) masing-masing terulang 23 kali
al-maw'izhah (nasihat/petuah) dengan al-lisan (lidah) terulang 25 kali
Al-asra (tawanan) dengan al-harb (perang) masing-masing 6 kali
Al-salam (kedamaian) dengan al-thayyibat (kebajikan) masing-masing 60 kali

5.      Keseimbangan khusus
Kata Yaum (hari) terulang sebanyak 365 kali, sejumlah hari dalam 1 tahun
Syahr (bulan) terulang 12 kali, sejumlah bulan2 dalam setahun
Kata Ayyam (hari)/yawmayni dengan bentuk plural jumlah keseluruhannya ada 30 sama dengan jumlah hari dalam sebulan
Al-Quran menjelaskan langit ada “tujuh”, penjelasannya diulangi sebanyak tujuh kali pula, yaitu Al-baqarah 29, Al-isra' 44, Al-mu'minun 86, Fushilat 12, Al-thalaq 12, Al-mulk 3, Nuh 15.
Kata-kata yang menunjuk pada utusan Tuhan baik Rosul, nabiyyi (nabi), basyr (pembawa berita gembira) atau nadzir (pemberi peringatan) keseluruhannya berjumlah 518 kali. Seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rosul dan pembawa berita tersebut yaitu 518 kali.

Selain kesimbangan kata diatas ada lagi bukti keotentikan sekaligus menjadi keunikan Al-Quran yaitu atas temuan Rasyad Khalifah. Beliau menemukan bahwa huruf-huruf hija'iyah pada awal beberapa surah dalam al-Quran kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan jumlah huruf dalam B (i)sm All (a)h Al-R (a)hm (a)n Al-R (a)him. (huruf a dan i dalam kurung tidak ditulis dalam aksara arab).

Huruf qaf awal dari surah qaf[50] terulang sebanyak 57 kali atau 3 x 19
Huruf kaf, ha', ya', 'ayn, shad dalam surah Maryam ditemukan sebanyak 798 kali atau 42 x 19
Huruf nun yang memulai surah Al-Qalam, sebanyak 133 kali atau 7 x 19
huruf ya' dan sin dalam surah Yasin masing-masing ditemukan sebanyak 285 kali atau 15 x 19
Huruf tha' dan ha' pada surah Thaha masing-masing berulang sebanyak 342 kali atau sama dengan 18 x 19
Huruf Ha' dan Mim yang terdapat pada beberapa surah yang dimulai (ayat ke satu) dengan kedua huruf ini kesemuanya berjumlah 2166 atau perkalian dari 144 x 19

Oleh karena itu seandainya ada ayat al-quran yang berkurang atau berlebih atau ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat yang lain maka perkalian2 tersebut akan kacau. Angka 19 diatas diambil dari pernyataan Ql-Quran sendiri yaitu dalam Surah Al-Mudatsir ayat 30 yang turun dalam situasi ancaman terhadap orang yang meragukan Al-Quran.
 Sungguh Allah telah berfirman: “Allah menurunkan kitab Al-Quran dengan penuh kebenaran dan keseimbangan” (Al-Syura:17). Adakah bacaan ciptaan makhluk seperti alquran? Al-Quran menantang dalam Al-isra ayat 88: Katakanlah, “Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk menyusun semacam Al-Quran ini, mereka tidak akan berhasil menyusun semacamnya, walaupun mereka bekerja sama”
Seorang orientalis H.A.R Gibb pernah menulis bahwa: “Tidak ada seorang pun dalam seribu lima ratus tahun ini telah memainkan 'alat' bernada nyaring yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang dibaca Muhammad (Al-Quran)”.

No comments:

Post a Comment