Friday, April 15, 2016

IRMA BULE: POTRET KORBAN HEDONISME HIBURAN

Jagad hiburan dikejutkan dengan meninggalnya penyanyi dangdut dari Kerawang, Irma Bule yang tragis terkena patukan ular king kobra yang menemaninya dalam aksi panggung di Dusun Selang Hajat, Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang tanggal 4 April 2016 dengan membawa ular untuk diajak menari bersamanya. Irma Bule dikenal sebagai penyanyi organ tunggal di grup X-DJ yang biasa manggung ke desa-desa sekaligus sebagai penari ular.

Bagi seorang artis, termasuk penyanyi dituntut mempunyai daya pikat tersendiri, penampilan dan gaya merupakan bagian dari eksotis yang harus dipertontonkan di publik. Muncullah bentuk-bentuk performing art sebagai bentuk jatidirinya, misalnya goyang gergaji Dewi Persik, goyang itik Zaskia Shintia, goyang patah-patah Anisa Bahar, goyang ngecor Uut Permatasari, goyang kayang Putri Vinata, goyang drible Duo Serigala, atau goyang ngebor versi Inul Daratista yang pernah menjadi heboh dan fenomenal, bahkan menjadi kontroversial. Bisa jadi akan lahir pula model, gaya atau istiah-istilah lain sebagai trademark penyanyi untuk dijadikan daya tarik tersendiri dengan mengeksplorasi dan mengaktualkan jiwa dan potensi seninya.

Tuesday, March 22, 2016

HADIAH FATEHAH BAGI ORANG MATI

Sebelumnya kita perlu memahami bahwa ditinjau dari bentuk pengorbanan hamba, ibadah dibagi menjadi 3,

Pertama, ibadah murni badaniyah, itulah semua ibadah yang modal utamanya gerakan fisik.
Seperti shalat, puasa, dzikir, adzan, membaca al-Quran, dst.

Kedua, ibadah murni maliyah. Semua ibadah yang pengorbanan utamanya harta
Seperti zakat, infaq, sedekah, dst.

Ketiga, ibadah badaniyah maliyah. Gabungan antara ibadah fisik dan harta sebagai pendukung utamanya. Seperti jihad, haji atau umrah.

Saturday, January 16, 2016

PROPOSAL PTK TAFSIR MADRASAH ALIYAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN TAFSIR DALAM MATERI QIRA'AH AL-QUR'AN
DI KELAS X-AGAMA MAN SUKOHARJO SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2015/2016


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidika guru mempunyai peranan penting khususnya dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai fasilitator, motivator, creator, dan inovator. Sehingga pola pikir pembelajaran mengacu pada empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO yaitu Learning to know (belajar mengetahui), Learning to do (belajar melakukan), Learning to be (belajar menjadi diri sendiri), and Learning to live together (belajar hidup dalamkebersamaan).[1]

Penggunaan strategi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran yangdapat melibatkan aktivitas siswa. Oleh karena itu perlu adanya aktivitas siswa serta kemampuan guru dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan. Penggunaan Strategi yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar-mengajar, tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama.[2] Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, sedang, dan lambat. Proses pembelajaran selama ini masih terkesan hanya berpusat pada guru (teacher oriented) yang menganggap bahwa guru adalah satu-satunya sumber utama dan serba tahu, sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, sehingga ceramah merupakan satu-satunya pilihan yang dianggap paling cocok dalam strategi pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan hasil pembelajaran tidak sesuai dengan harapan, karena siswa hanya memperoleh pengetahuan secara teoritis dan bertindak pasif, sedangkan guru bertindak aktif dalam memberikan informasi.