Tuesday, December 18, 2012

Seri Khutbah Jum’at

KITA HARUS JADI PEMENANG
Kusun Dahari (di MAN Skh, 14 Jan 2011)
الحمد اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ،
اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ
اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى
كُلِّ حَالٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
ذُو الْعَظَمَةِ وَالْجَلاَلِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَخَلِيْلُهُ الصَّادِقُ الْمَقَالِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآلٍ وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ؛

يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا
وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ
اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا

اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيْمًا.

Di antara persoalan kita ialah :
  • Krisis ekonomi yang tak kunjung teratasi, kendati sudah berganti-ganti pemerintahan sebanyak empat kali di era reformasi atau selama 12 tahun belakangan. beberapa penelitian menunjukkan sekitar 100 juta jiwa saudara kita di negeri ini hidup dalam kemiskinan yang pendapatan mereka sekitar Rp 5.000 perhari.
  • Budaya kehidupan masyarakat yang semakin barat, bebas dan hedonis.
  • Akhlak masyarakat yang semakin rusak, khususnya di kalangan generasi muda
  • Ancaman penyebaran narkoba, pornografi dan porno aksi di kalangan masyarakat yang semakin meningkat tajam dan bebas, khususnya yang dipropagandakan oleh media masa yang semakin bebas dan tidak terkontrol oleh negara, baik media cetak maupun elektronik, dengan berdalih kebebasan pers, ekspresi budaya, hak asasi manusia dan sebagainya.
  • Para penyelenggara negara, eksekutif, legislatif, yudikatif yang masih meneruskan parktik dan budaya kkn untuk mengejar kekayaan pribadi dan kelompok termasuk pengumpulan dana partai-partai untuk pemiliu dan pemilukada di berbagai daerah.
Lalu timbul pertanyaan dalam benak kita : apa yang kini masih tersisa dari umat ini?
Yang lebih ajaib dan memalukan lagi ialah khususnya para tokoh, pemimpin, pejabat, politisi, ulama, para da'i kondang, kelompok, partai apapun namanya, tidak sedikit di antara mereka berlomba-lomba mengejar keuntungan duniawi dengan begitu penuh syahwat dan selera tanpa peduli halal dan haram dan tanpa malu terhadap kondisi masyarakat lemah dan miskin yang papa dan menderita, bahkan kemiskinan itu sekakan sudah menjadi penyakit yang diwariskan secara turun temurun bagi mereka.

Padahal kita Muslim secara fitrah, naluri harus menjadi pemenang. Pemenang apa saja dalam kompetisi hidup, menang melawan kebodohan, menang melawan kebatilan, menang melawan kemiskinan, menang melawan kemaksiatan, menang melawan kebobrokan mental, dan menang2 lainnya. Bukankah di dalam Al-Quran Allah menjelaskannya :
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Karena kita lahir sudah dijanjikan Allah dapat menjadi Pemenang" bukan "Pecundang", maka ada beberapa hal penting untuk mempersiapkan diri menjadi sang pemenang.
(1) Kita Harus Mempunyai Rencana untuk Menang , untuk sebuah keberhasilan sangatlah sulit dan butuh sebuah perjuangan yang tanpa kenal lelah, seringkali kita menyerah sebelum hasil itu kita dapatkan untuk itu kita harus merencanakan sesuatunya dengan matang untuk meraih apa yang kita inginkan, sampai keberhasilan itu kita dapatkan.
(2) Kita harus mempersiapkan diri untuk Menang, sebuah kemenangan tanpa adanya persiapan maka yang terjadi adalah kekacauan, bisa jadi anda menjadi orang yang sukses dengan mudah namun biasanya tanpa mempersiapkan diri dengan baik maka keberhasilan yang anda raih tidak akan bertahan lama.
(3) Jangan lupa berlatih untuk Menang, Sehebat apapun seorang petinju dia tidak akan menjadi garang dan hebat tanpa berlatih, karena semakin giat kita berlatih maka semakin besar peluang untuk menang, jadi tidak ada hal yang mudah untuk menjadi pemenang, jangan pernah berhenti untuk melatih kemampuan kita untuk sesuatuyang ingin kita capai.
(4) Selanjutnya kita berharap untuk menang, Kehebatan manusia pastilah ada batasnya maka jangan lupakan bahwa di balik kesuksesan kita  ada campur tangan orang lain dan kehendak sang pencipta, untuk itu jangan pernah lupa dengan orang-orang di sekitar kita dan tetap berdoa untuk kemenangan dan keberhasilan kita. Selamat anda telah menjadi pemenang atas apa yang anda inginkan, salam sukses.

Jama'ah jum'at rahimakumullah
Al-Qur'an ini telah berhasil mencetak umat yang terbaik sepanjang sejarah manusia (khairu ummatin ukhrijat linnas) sejak pertama kali diperkenalakan oleh Rasulullah Muhammad saw. kebaikan dan pencapaian yang diraih generasi islam pertama tersebut telah pula dirasakan oleh umat ini sekitar 13 abad lamanya, dan bahkan sebagian kebaikan itu masih dapat kita rasakan sampai hari ini.
Jika umat yang sedang carut-marut ini ingin kembali meraih kesuksesan dan menjadi pemenang, serta menjadi umat terbaik, mereka juga harus mempelajari, memahami, mengamalkan dan meyebarkan nilai-nilai al-Qur'an di kalangan mereka khususnya dan bahkan di seantero dunia pada umumnya. Itulah rahasia kesuksesan, kemenangan dan penyebab umat ini menjadi umat terbaik sebagaimana yang disabdakan baginda nabi Muhammad saw :
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. رواه البخاري
Dari Usman Ra, dari Nab Saw. Beliau bersabda : "Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Qor'an dan mengajarjannya " (H.R. Imam Bukhari)

 
Dalam hadits lain Rasul saw berkata :
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري
Dari Usman Ra, dari Nab Saw. Beliau bersabda : "Sesungguhnya yang paling unggul di antara kamu ialah mereka yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya " (H.R. Imam Bukhari)

Adapun syarat-syarat kita menjadi Sang Pemenang adalah TAQWA dan melaksanakan atau mempraktekkan atau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Taqwa yang sering kita dengar bukanlah slogan semata, tetapi jauh lebih utama dan bermakna untuk kita jaga dan kita amalkan sehari-hari. Taqwa adalah modal dasar untuk menjadi Sang pemenang, sebagaimana dalam surat al-Baqoroh ayat 177 berikut :
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
(البقرة : 177


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang berTAQWA.



Dari ayat di atas terlihat 5 kriteria dasar orang-orang yang bertaqwa yang sukses dan pantas menjadi pemenang dan bahagia, termasuk di hari jum'at seperti ini :
  1. Keimanan yang bersih dan kuat, sesuai dengan rukun iman yang enam.
  2. Kepedulian sosial yang tinggi dengan meginfakkan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak yatim, orang miskin, ibnussabil, orang yang meminta-minta karena tidak punya dan untuk memerdekakan hamba.
  3. Menjadi ahli ibadah dengan menegakkan sholat Fardhu, Zakat dan ibadah lainnya.
  4. Memiliki akhlak mulia dalam berinteraksi dengan manusia seperti menunaikan janji, jujur dan sebagainya.
  5. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten ditandai dengan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian dalam kehidupan ini tanpa harus berkeluh kesah, apalagi menggadaikan agama dan negeri serta berputus asa.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Khutbah Kedua

الحمد اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ،
اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ
اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى
كُلِّ حَالٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
ذُو الْعَظَمَةِ وَالْجَلاَلِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَخَلِيْلُهُ الصَّادِقُ الْمَقَالِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآلٍ وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ؛

قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

No comments:

Post a Comment